Mas Dhito Minta Warga Jangan Termakan Berita Hoax Terkait Sewindu Letusan Kelud

KEDIRI - Peringatan sewindu Gunung Kelud pasca meletus bulan Februari 2014 lalu, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana akrab disapa Mas Dhito minta masyarakat untuk tidak termakan berita hoax mengenai peningkatan aktivitas Gunung Kelud. 

Hal tersebut disampaikan Mas Dhito karena acap kali beredar kabar-kabar hoaks. Seperti pertengahan bulan yang lalu, muncul isu yang berkembang di masyarakat karena adanya peningkatan gunung yang mempunyai ketinggian 1731 mdpl ini. 

Baca juga: Ridwan Kamil akan Redesain Jembatan Tertua Brantas Kota Kediri

Mas Dhito menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Kediri akan memberikan pemberitahuan dan peringatan dini jika terjadi peningkatan aktivitas yang terjadi pada gunung tersebut. 

Mas Dhito menerangkan, saat ini kondisi Gunung Kelud berstatus normal dan belum menunjukkan peningkatan aktivitas. 

Baca juga: Sandiaga Salahuddin Uno Pastikan Penerapan Protokol Kesehatan Pada Libur Tahun 2022

“Saya pastikan hingga hari ini Gunung Kelud berstatus normal atau level 1, ” ujar Mas Dhito pada 14 Februari 2022.

Setiap hari, kata Mas Dhito, pos pantau terus mengawasi aktivitas Gunung Kelud. Kemudian pihaknya juga munuturkan Pemerintah juga akan melakukan pembenahan di titik evakuasi yang mengalami kerusakan dan penyempitan. 

Baca juga: Melbourne, Festival of Youth and The Art

“Pemkab juga telah menentukan mana-mana saja jalur evakuasi yang cepat untuk dilalui warga jika Gunung Kelud kembali meletus, ” katanya. 

Kemudian untuk memberikan simulasi kebencanaan dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman bencana, Pemkab melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri membentuk tim desa tangguh bencana (destana) bagaian dari langkah-langkah antisipasi. 

Baca juga: Hetifah Sjaifudian Dorong Peningkatan Kapasitas Pelaku Desa Wisata Pulau Malahing

“Dari 20 desa di lereng Gunung Kelud telah terlatih bagaimana mitigasi dan evakuasi bencana, ” kata Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Slamet Turmudi. 

Menanggapi hoaks dan isu yang berkembang mengenai aktivitas Gunung Kelud yang meletus 8 tahun sekali, Slamet menegaskan bahwa hal tersebut tidak benar.(adv kominfo) 

Baca juga: Abdul Fikri Faqih Kritisi Rencana Kenaikan Harga Tiket Candi Borobudur