KEDIRI - Program Koorporasi sapi di Kabupaten Kediri menjadi daya tarik bagi investor. Meski demikian, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono akrab disapa Mas Dhito menginstruksikan kepada pelaku koorporasi sapi ini untuk terus fokus dalam pengembangan dan peternakan sapinya.
“Yang perlu disadari oleh penerima manfaat dalam hal ini adalah peternak sapi, orientasikan pada pengembangbiakan sapi. Kalau sudah begitu, uang akan datang sendiri, ” kata Mas Dhito.
Pemerintah Kabupaten Kediri, kata Mas Dhito, bersama seluruh elemen masyarakat akan terus mengawal program dari Kementerian Pertanian melalui Dirjen Peternakan tersebut.
Mas Dhito menyebutkan peternak sapi di daerahnya ini semakin maju terutama peternak yang tergabung dalam program koorporasi sapi yang berada di Kecamatan Ngadiluwih ini.
“Tingkat kesadaran untuk mengelola sapi dan ternak cukup tinggi, ” terang Mas Dhito saat memberikan sambutan Focus Group Discussion Program dan Kegiatan Pengembangan Desa Korporasi Sapi Kabupaten Kediri, Rabu (26/1/2022).
Hingga minggu terakhir Januari tahun ini Kabupaten Kediri telah menerima 364 sapi jantan, dan 133 betina dari 1000 sapi yang ditargetkan akan terpenuhi Maret mendatang.
Dengan jumlah sapi tersebut Mas Dhito berharap ke depan koorporasi sapi ini akan menjadi fokus utama Pemerintah Kabupaten dalam pemulihan ekonomi di sektor peternakan.
“Semoga koorporasi sapi ini menjadi sektor penting dalam pemulihan ekonomi dan meningkatkan program Pemerintah Kabupaten di sektor peternakan, ” pungkasnya.
Terpisah, Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Nuryani Zainuddin menyebutkan dengan program koorporasi sapi mampu mendidik peternak yang biasa beternak secara individu ke arah koorporasi sehingga peternak sapi ini dapat meningkatkan populasi dengan sistem pembiakan dan manajemen yang baik.
“Diharapkan peternak ini mampu belajar dengan manajemen perusahaan atau koorporasi sehingga mampu mensejahterakan anggotanya, ” terangnya.
Pihaknya juga menjelaskan selain Kediri, program koorporasi sapi ini untuk juga diperuntukkan di daerah lain seperti Boyolali, Morowali, dan satu lokasi di Aceh. (adv kominfo)